_
m
O
O
R
yosefaaulia
Bandung
Indonesia
or
Neverwhere
Some Playlists
contact email aulia.yosefa@gmail.com
.Place To Be.
Suatu waku Ia merindukan suara, suara-suara usang yang masih baru.
Ia mengamati ruang, mencari-cari nuansa kepekatan, kontras, kedalaman.
Meraba dalam sapuan cahaya kekuningan petang,
tiada sisa.
Pertahanan habis.
Ia menelusuri sudut-sudut ruang,
melarutkan indera dengan detak jantung yang datar,
mencari-cari bau manis yang tersisa,
tiada guna.
Abu-abu yang sirna,
mimpi sisa-sisa perapian.
Kesedihan, tidak sia-sia, tidak juga rahasia.
Abu-abu,
mengalihkan bekas gaung tawa.
Muram, terbawa angin.
Satu butir,
dua butir,
segenggam duka.
Mengudara,
hilang,
hanyut hingga kedap suara.
Lebih dalam dari yang hitam,
lebih putih dari yang rapuh.
Abu-abu,
arang pun tahu,
bara pun peduli,
angin pun berempati,
berembus penuh hormat.
Waktu selalu di sana,
mengamati.
Berdiam lama dalam duka,
hilang sekejap dalam warna.
Selama itu pula Ia bersuara, tidak kepada dunia.
Tidak bising, tidak juga sunyi.
Kelu.
Langit berubah, tidak bersama dengan waktu.
Berpapasan dengan diam.
Jeda dalam suara,
tawa yang dibuat-buat.
Ada bau tertinggal,
bau jeda.
Jeda dari gejolak menuju hitam,
abu-abu.
1 comments
Seems so easy Just to let it go on by Till you stop and wonder Why you never wondered why
15.3.16 ( March 15, 2016 )
Suatu waku Ia merindukan suara, suara-suara usang yang masih baru.
Ia mengamati ruang, mencari-cari nuansa kepekatan, kontras, kedalaman.
Meraba dalam sapuan cahaya kekuningan petang,
tiada sisa.
Pertahanan habis.
Ia menelusuri sudut-sudut ruang,
melarutkan indera dengan detak jantung yang datar,
mencari-cari bau manis yang tersisa,
tiada guna.
Abu-abu yang sirna,
mimpi sisa-sisa perapian.
Kesedihan, tidak sia-sia, tidak juga rahasia.
Abu-abu,
mengalihkan bekas gaung tawa.
Muram, terbawa angin.
Satu butir,
dua butir,
segenggam duka.
Mengudara,
hilang,
hanyut hingga kedap suara.
Lebih dalam dari yang hitam,
lebih putih dari yang rapuh.
Abu-abu,
arang pun tahu,
bara pun peduli,
angin pun berempati,
berembus penuh hormat.
Waktu selalu di sana,
mengamati.
Berdiam lama dalam duka,
hilang sekejap dalam warna.
Selama itu pula Ia bersuara, tidak kepada dunia.
Tidak bising, tidak juga sunyi.
Kelu.
Langit berubah, tidak bersama dengan waktu.
Berpapasan dengan diam.
Jeda dalam suara,
tawa yang dibuat-buat.
Ada bau tertinggal,
bau jeda.
Jeda dari gejolak menuju hitam,
abu-abu.
1 comments
i think they call it
freedom of speech
chummed
AIKO marckveratu, a street artist
ASTRONAUTBOYS, a street artist
ANITA yustisia, a graphic artist
ANGGA aditya, a graphic artist
AYAS larasati, a painting artist
DIANI apsari, a fashion designer
JODI setiawan, a graphic artist, musician
nisa aSHILA, an intermedia artist, fashion blogger
IRVAN aulia, a graphic artist
paramitha CITTA, a graphic artist, musician
RIAR rizaldi, a sculpture artist
SABILA kusumawadhani, a product designer
SARTOM, a graphic artist
SHEYKA nugrahani, a photographer
VALDI: alpha gallery, a street artist
UCUP jagoan, an intermedia, sculpture artist, storyteller
laksmi aNINDYA, a fashion designer
YEREMIA martin, a product designer
KRISTOFORUS, a pharmacist
MEGA aulia stories
ARIEF, a graphic designer
fallissa UTI, a law student
akbar ADHI satrio, a ceramic artist
archives
watch me waste my life away
February 2010
March 2010
May 2010
June 2010
July 2010
August 2010
November 2010
March 2011
April 2011
May 2011
June 2011
July 2011
August 2011
September 2011
October 2011
November 2011
December 2011
January 2012
March 2012
April 2012
May 2012
June 2012
August 2012
October 2012
December 2012
March 2013
June 2013
October 2013
November 2013
December 2013
June 2014
March 2015
July 2015
January 2016
March 2016
November 2016
December 2017
January 2018
November 2018
March 2019
June 2019
September 2019
December 2020
credits
designer DancingSheep